-->

Before, Now & Then (Nana) [Review]


Nana harus kabur kehutan bersama ningsih agar selamat dari kejaran gerombolan. Gerombolan bukanlah penjajah belanda maupun jepang, melain kan sekelompok pemuda yang mengaku sebagai pejuang. Gerombolan ini sudah menangkap suami Nana, dan mengatakan pada ayah nya bahwa komandan mereka ingin menikahi nana, oleh karena nya Nana dan anak nya yang masih bayi harus kabur ketempat yang lebih aman bersama ningsih. Nana yakin suami nya sudah tewas di tangan mereka begitu pula dengan ayah nya.

15 tahun kemudian, Nana sudah menikah dengan Darga, seorang pria kaya dan sangat terpandang. Nana kini memiliki 4 orang anak, Rubi, Dais, Gani dan Dadang yang masih bayi. Dia juga mengurus perkebunan dan menjadi nyai yang terhormat.

Suatu hari salah satu pelayan nya menemukan baju tidur wanita di ruang membaca Darga, pelayanan nya memberikannya pada Nana dan Nana cukup tau itu bukan milik nya. Keesokan nya Nana mendapatkan kiriman daging, padahal dia tidak memesan daging. Nana memendam rasa amarah, bahkan saat dia berupa mengungkapkan nya pada Darga, Dais yang cukup dekat dengan ayah nya justru meminta Nana untuk memasak daging itu menjadi semur. Ditengah kekesalan nya Nana memasak daging itu dan memakan nya bersama Darga dan anak - anak mereka, usai nya Nana memuntah kan semua daging karena gejolak emosi di hati nya.

Nana pun mencari tahu siapa wanita lain itu, setelah bertanya dengan seorang pedagang di pasar, diketahui wanita itu bernama Ino, Ino berdagang daging, dia dimodali oleh pak darga. Bahkan yang lebih menyedihkan, Dais rupanya sangat dekat dengan Ino. 

Saat di rumah mereka menyelenggarakan ronggeng, Nana yang sakit hati justru bersembunyi di dalam rumah, sedangkan suami nya asyik menari ronggeng. Ino mendatangi Nana dan menyerahkan seledangnya, dia berkata bahwa Nana harus nya di luar dan menemui semua orang, Nana pun keluar dan duduk di sebelah Darga. Malam nya Nana tersenyum dalam tidur nya, seakan akan dia paham bahwa bagaimana pun dia tak tergantikan karena dia istri Darga yang sah.Besok nya Nana mengembalikan baju tidur yang ditemukan pelayan nya kepada Ino, dan Ino pun meminta maaf pada Nana.

Rupa nya tidak hanya Ino wanita Darga, namun ada wanita lain lagi yang lebih nekat dari Ino, bahkan dia terang terangan mengirim surat kerumah dan mengajak bertemu Darga. Namun tentu saja di depan Nana, Darga menolak ajakan itu, namun Darga sering pergi tanpa sepengetahuan Nana.

Kedekatan Dais dan Ino, membuat Ino dan Nana akrab, bahkan Ino membela Nana, saat Ibu ibu lain di pertemuan sosialita menyudutkan Nana, bahwa dia tidak padai merawat diri hingga laki nya lari ke wanita lain, ino pun menjawab mau merawat diri sebagaimana pun yang nama nya rakus tetap aja mau menu yang lain.

Ino bahkan menginap di rumah Nana dan bertanya kenapa mereka tidak punya foto keluarga. Nana cerita bahwa dia tidak pernah tidur nyenyak selalu memimpikan mantan suami nya, Icang, dia merasa berkhianat dan gagal menjaga anak mereka, satya. Namun dulu saat dia terpuruk, Darga lah yang membantu nya, namun pernikahan mereka tidak lah mulus, dia selalu keguguran, karena nya dulu Rubi dan Gani di asuh oleh keluarga mereka, karena menurut paranormal itu berguna untuk menolak nasib buruk, barulah setelah Dais lahir, Nana tidak lagi sanggup memberikan anak nya pada orang lain untuk di asuh, dia ingin mengasuhnya sendiri.

Suatu hari saat Nana pergi ke Kota, dia bertemu dengan seorang pria, yang ternyata itu Icang, suami nya yang dia anggap sudah meninggal. Pada awal nya Nana menganggap pertemuan itu salah. Namun hati Nana berkata lain, bahkan sejak hari itu Nana tidak lagi bermimpi buruk. Darga yang seakan tahu isi hati Nana bertanya pada nya, apakah dia ada mencintai lelaki lain? jika iya, Darga tidak keberatan ditinggalkan Nana, karena dia meresa sudah sering menyakiti hati Nana. Namun Nana berkata bahwa tidak ada lelaki lain di pikiran nya.

Pertemuan nya dengan Icang, Nana ceritakan pada Ino, dan Ino berkata, bahwa hati tidak pernah bohong. Nana mulai merenung dan memutuskan akan mengatakan perasaan nya pada Darga. Darga tidak kaget dengan keputusan Nana, namun keluarga besar Darga mencemooh Nana, mereka merasa Nana membuang Darga setelah tua dan mencari lelaki yang lebih muda.

Setelah pertemuan keluarga besar, Nana juga harus menghadapi anak anak nya, ketiga anak nya di kumpulkan dan di tanya satu persatu akan tinggal dengan Nana atau Darga, Rubi memilih tinggal dengan Mang Agah, Gani memilih tinggal dengan Darga, lalu Dais juga memilih tinggal dengan Mang Agah, Dadang yang masih bayi diputuskan akan dibawa Nana.

Nana merasa semua itu sangat berat bagi nya dan itu dia utarakan pada Ino, Ino menghibur Nana dan memberi ide pada nya. Nana pun melakukan ide itu yaitu foto bersama keluarga Darga dan Nana dengan anak- anak mereka. setelah itu Nana pergi meninggalkan rumah mereka dan membawa dadang ikut serta dengan nya.

Dilain pihak Ino rupanya sudah punya incaran baru, dia menyuruh pelayan nya untuk mengatarkan daging pada seseorang.

Bertahun-tahun kemudian, Dais dan Nana bertemu, Dais bertanya kenapa Nana harus meninggalkan rumah, Nana pun berkata bahwa Dais akan mengerti suatu saat nanti. Dais pun menyerahkan sesuatu kepada Nana yaitu tanah dari rumah mereka yang kini sudah bukan milik mereka lagi.



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kodok Curhat


0 komentar:

Posting Komentar