-->

Pacar Ketinggalan Kereta [Review]

 


Pada hari ulang tahun pernikahan nya yang ke 25, Bu Padmo mengadakan pesta besar, dan dia mewanti wanti pada suami nya jangan mengundang Retno, sekretris nya, malu jadi omongan orang alasan nya.
Namun yang terjadi malam hari nya, Retno datang, lengkap dengan hadiah nya yang diberi masing masing kepada Pak Padmo waktu di pabrik dan Bu Padmo waktu di acara.

Kekesalan Bu Padmo semakin menjadi saat anak nya Heru membawa pacar nya Ipah yang pincang ke acara tersebut, padahal Bu Padmo sudah berpesan jangan diajak, malu tidak pantas, anak nya yang gagah bersama perempuan pincang.

Tak cukup Retno dan Heru yang didamprat oleh bu Padmo, sopir nya pun si Martubi juga ikut salah, kenapa dia mengantar jemput Juminten pembantu Retno, akibat nya Retno kan jadi tau bahwa dirumah mereka ada acara.

Cacian Bu Padmo didengar oleh Ipah, dia pun pulang dengan menaiki taksi, tak luput drama korea tahun 1988 dimana Heru menunggu Ipah didepan gerbang rumah nya sambil hujan hujanan, yang membuat Ipah kasian dan akhir nya mempersilahkan dia masuk dan mereka berpelukan.

Namun rupa nya, ngambek nya Ipah berlanjut gaes, dia gak mau kumpul kumpul sama grup belajar mereka lagi, nampak nya sih ini grup belajar ya, saya gak ngerti mereka ini ngumpul buat ngapain yang jelas di awal Heru bilang kalo mereka ini ngumpul buat ngasuh,ngasah, dan apalah itu saya sudah lupa, dan bukti keberhasilan mereka ya si Martubi, supir mereka itu.

Di lain pihak, Riri adik nya Heru ngebet nih sama Arsal, anak Retno. Sampe sampe dia gak mau ditebengin kalo gak sama Arsal.

Mengetahui hal ini teman nya Heru laporan sama Heru kelakuan adik nya, namun Heru masih santui aja nih. Cuma pas Heru tahu kalo disuatu malam Arsal jalan sama Ipah boncengan, Arsal panas hati.

Kekacuan ini semakin menjadi saat Samingun, mantan lurah dari kampung Martubi, mendatangi Martubi dengan alasan mau nawarin benang ke pabrik nya Pak Padmo. Pak Padmo bersedia menerima pasokan benang dan sepakat mau bertemu besok hari. Untuk kesiapan meeting Pak Padmo pesan sama Bu Padmo tolong kasih pakaian yang pantas buat Samingun ke pabrik nya besok hari.

Besok nya Samingun ke Pabrik dan rupa nya dia pakai dasi pemberian Retno kepada Pak Padmo, Pak Padmo yang gak enak hati menyuruh Martubi agar mengatakan pada Samingun jangan menggunakan dasi. Pulang nya dari pabrik, Samingun dengan Retno menggunakan mobil Pak Padmo, karena Samingun mau melihat Juminten kata nya, di jalan Samingun berkelakar dengan Retno bahwa dia bisa membaca garis tangan, saking girang nya Retno sampai sampai menepuk pundak Samingun, tak disangka hal ini di lihat oleh Bu Padmo yang mengira Samingun adalah Pak Padmo. Panas hati, Bu Padmo menelpon pabrik tanpa henti, setelah kesekian kali percobaan dia mendapat jawaban bahwa Pak Padmo tidak ada di pabrik, dia pun syok hingga sakit.

Padahal sebenar nya Pak Padmo ketemuan sama Heru di restaurant, membicarakan keadaan dirumah mereka dan keputusan Heru ingin putus kuliah hanya perkara Ipah. 

Riri yang kepalang percaya sama Ibu nya mengatakan pada Arsal bahwa Retno menepuk nepuk pundak ayah nya, Arsal sangat malu dan marah-marah pada ibu nya, ibu nya sudah coba menjelaskan namun Arsal gak percaya, dia pun minggat dengan motor nya dua hari.

Agar kesalahpahaman tidak semakin larut, Juminten pun dipulangkan oleh Retno, karena semua kejadian ini menurut Retno karena Martubi sering mengantar jemput mereka. Dilain pihak pun Martubi dipecat oleh Bu Padmo karena tidak sudi melihat wajah nya lagi.

Kesalahpahaman pun akhir nya terungkap setelah Pak Padmo dan Heru menjelaskan pada Bu Padmo bahwa mereka pulang bersama naik bajaj, bukan nya bersama Martubi. Heru yang menyesali perbuatan ibu nya mencoba membujuk Martubi untuk bekerja kembali. Namun Martubi sudah sangat patah hati, karena dia mengetahui dari Cici teman nya, bahwa kedatangan Samingun sebenar nya untuk membawa Juminten kembali ke kampung untuk dia nikahin.

Kekacauan semakin memuncak saat Heru mengajak adu jotos Arsal yang dipikirnya sudah merayu Ipah, adu jotos ini berhasil di lerai dengan upaya Riri dan Ipah mengajak Martubi untuk menghentikan perkelahian mereka. Namun polisi terlanjur datang dan menangkap mereka semua, bahkan perkelahian ini memakan korban dengan Cici yang tertusuk dibagian perut nya.

Bu Padmo dan Retno pun akhir nya berbaikan di kantor polisi, walau pun dia mengetahui bahwa baju yang mereka gunakan sama dia tidak kesal, di situ pula mereka berkenalan dengan pacar retno.

Pasca dari kantor polisi, Martubi membawa kabur Juminten dari acara lamaran dan dilanjutkan acara pernikahan di rumah keluarga Padmo, semua orang bergembira dan bernyanyi bersama di halaman rumah Pak Padmo.

Film ini diangkat dari novel berjudul kawinnya juminten yang terbit pada tahun 1985, dari pada Pacar Ketinggalan Kereta, judul novel nya lebih menggambarkan isi cerita nya sih atau malah mungkin bisa juga kalo diganti jadi Gara - Gara Bu Padmo. Mana Bu Padmo ini cepat sekali ya insyaf nya, dari yang ceriwis nya masyaallah banget loh jadi sangat friendly.

Kesampingkan soal judul, film ini menyabet 8 penghargaan dan bisa dibilang film yang ciamik di kancah perfilman Indonesia, menurut kalian gimana? 




Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kodok Curhat


0 komentar:

Posting Komentar