-->

Dakishimetai - Shinjitsu no Monogatari [Review]


Dakishimetai kalo diartikan ke bahasa inggris arti nya i just wanna hug you yang kalo diartikan lagi ke bahasa indonesia arti nya hanya ingin memeluk mu.

Film ini diangkat dari kisah nyata yang pernah di dokumentasi di stasiun TV TBS. Nah karena cukup fenomenal akhir nya di angkat lah ke layar lebar.

Bercerita tentang Tsukasa, atlet olahraga Boccia yang tidak sengaja bertemu dengan Masaki, atlet basket ditempat latihan nya.
Berawal dari situlah mereka mulai dekat.
Masaki yang lumpuh salah satu kaki dan tangan nya mulai merasakan kembali hangat nya cinta. Namun bukan hal yang mudah untuk dijalani oleh kedua nya.

Kedua nya mulai jalan bersama, makan bersama dan berkisah tentang mereka masing masing. Karena tidak ingin main main, Masaki sampai memutuskan pacar nya yang cantik dan sehat demi Tsukasa yang disabilitas.

Setelah mantap dan nyaman kedua nya memutuskan untuk segera menikah. Tidak ada restu dari kedua belah pihak, kecuali mama Masaki yang langsung welcome saja. Keadaan berbanding terbalik dengan mama Tsukasa, yang justru menunjukkan kaset rekaman perjuangan Tsukasa untuk pulih pasca kecelakaan yang dialami nya. Tsukasa sempat koma sekian lama, tak dapat berbicara, tak mengingat ibu nya bahkan menjalani rehabilitasi yang tak mudah dan cukup menguras tenaga dan pikiran. Bagi mama nya, Jika Masaki benar benar mencintai Tsukasa lepaskan lah Tsukasa karena mama nya tidak ingin Tsukasa merasa terluka.

Namun, rupa nya ada jalan lain. Yang tentu nya bagi kita yang ketimuran ini bukan lah jalan yang benar. Tsukasa hamil. Karena itu lah mau tidak mau kedua orang tua menyetujui. Meski mama Tsukasa marah besar. Dia menampar Tsukasa berkali kali.

Kehidupan pernikahan mereka sangat indah hingga akhir nya Tsukasa meninggal karena kelainan yang idapnya setelah pasca melahirkan.

Film ini menawarkan sebuah kisah sedih romantis yang membuat kita larut didalam nya. Tokoh Tsukasa sendiri cukup inspiratif, meski dia berkekurangan dia tetap mampu menjalani hari hari nya dengan semangat. Yah meskipun kehamilan nya bukan lah hal yang patut dicontoh.

Ada begitu banyak kekuatan cinta yang ditunjukkan di film ini. Dari kekuatan cinta mama terhadap anak nya hingga cinta terhadap pasangan meski tidak dalam keadaan yang cukup.

Kadar manis film ini tidak lah manis namun juga tidak terasa hambar. Masih ada bumbu komedi dan keseriusan di dalam ramuan nya.

Skor Kodok : 8/10



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kodok Curhat


0 komentar:

Posting Komentar