-->

Istana Kecantikan [Review]

Istana kecantikan disebut sebut sebagai film LGBT pertama di Indonesia. Menceritakan hal yang tabu di masyarakat dan cukup sukses di peran kan oleh para pemeran nya. Tak heran jika pemeran utama nya masih sering seliweran di TV hingga saat ini.

Film ini mengisahkan kehidupan Niko, seorang manager pemasaran yang sukses,ramah,tampan dan tentu nya berduit.

Film dibuka di suatu bar yang penuh laki laki tampan sedang berpesta. Mereka merayakan teman mereka yang akhir nya menikah. Oke masih di sini film ini cukup normal. Hingga akhir nya ada seorang pria tua yang duduk dekat dengan seorang pria muda. Dan pria muda itu pun langsung berdiri dan menjauh dari nya. Lalu datang lah Niko mengajak nya bicara. Setelah pesta usai Niko dan pria tua itu pun pulang satu mobil. Sesudah sampai di gerbang rumah Niko, kedua nya saling pamit dan OMG mereka berciuman. Yap kalian sudah paham bukan?

Niko hampir setiap hari pulang subuh. Pagi nya bekerja. Malam nya leha leha bersama para pria pria sebangsa nya dan begitu saja pola hidup nya. Karena nya orang tua nya khawatir. Yang ada dipikiran mereka takut takut Niko menghamili anak orang. Sehingga mereka mendesak Niko untuk segera menikah dan punya anak.

Bagaimana mau menikah ? Niko saja tak suka perempuan. Niko berusaha mencari jalan keluar, dia pun memberitahu teman dekat nya, Robi. Namun Robi pun tak tahu harus gimana. Tak putus asa dia pun memberitahu Kakak nya, kakak nya menangis saat tahu kalo Niko gay , namun meski begitu kakak nya tetap menyarankan Niko untuk menikah saja. Siapa tahu diri nya bisa sembuh, begitu kata kakak nya.

Di tengah kebingungan , datang lah rekan kerja nya, Sumitro. Sumitro menawarkan seorang gadis pada Niko. Gadis itu Siska nama nya. Siska adalah seorang ahli kecantikan dan dia hamil anak Sumitro. Sumitro enggan menikahi nya, alasan nya dia sudah punya anak dan istri.
Setelah pikir panjang, Niko menyetujui tawaran Sumitro. Namun hal ini tidak di ketahui oleh Siska.

Rencana nya pun berjalan mulus, hingga akhir nya Niko dan Siska menikah. Namun, pernikahan hanya lah untuk menyenangkan orang tua Niko belaka. Karena setelah nya hidup Siska maupun Niko tak ada yang berakhir bahagia.

Masalah mulai muncul saat malam pertama. Dimana Siska susah payah membuat Mr P nya Niko bangun namun tak kunjung juga bangun. Niko berkelakar mungkin ini terjadi karena ini kali pertama Niko melakukan Sex.

Tak hanya itu, dikantor pun muncul surat kaleng yang mengatakan bahwa Niko adalah seorang gay. Meski direktur nya percaya bahwa hal itu tidak lah benar, karena yang dia tahu Niko baru saja melakukan pernikahan. Namun Niko tetap bersikeras untuk resign dari perusahaan nya. Dan kali ini bersama Siska dia membuka sebuah Salon bernama Istana Kecantikan.

Kehamilan Siska akhir nya tak dapat lagi di sembunyikan. Siska panik, namun yang dia dapatkan justru perlakuan baik dari Niko. Niko berkata bahwa dia sudah tahu semua nya, jadi tak masalah. Kali ini Siska benar benar cinta pada nya. Namun lagi lagi Mr P Niko tak mau bangun dan Niko pun enggak bercinta dengan nya.

Semua akhir nya di ketahui Siska setelah dia melahirkan anak nya. Di tengah malam hujan lebat, Siska mendapati Niko sedang asik adu pedang bersama salah satu karyawan salon nya, Toni.

Siska marah dan hampir mau membunuh Toni. Namun Niko berhasil mencegah nya. Agar nafsu Siska dapat tersalurkan, Niko pun kembali mempertemukan Siska dengan Sumitro.

Namun kali ini Sumitro bukan lah Sumitro yang dulu, Kini dia lebih mengutamakan keluarga nya bahkan dia bela bela in pindah untuk menyusul anak dan istri nya.

Siska kembali gelap mata, di ujung dendam nya yang kesumat. Dia merayu Toni, asyik bercinta dengan nya dan memberi banyak uang serta perhiasan pada nya. Kali ini Toni harus memilih diri nya, bukan memilih Niko, suami nya.

Tak berlangsung lama, hubungan Toni dan Siska ketahuan oleh Niko, kali ini Niko yang naik pitam. Dia cinta mati dengan Toni, namun Toni tak memilih nya bahkan Toni berkata bahwa diri nya adalah pria normal. Niko marah besar dia memburu kedua nya dengan pisau dapur. Perkelahian tak terelakkan dan berakhir dengan tertusuk nya Toni.

Film pun disudahi dengan adegan Niko yang digiring polisi untuk masuk ke sel tahanan.

Tak ada yang benar maupun yang salah di film ini , semua serba abu abu. Meskipun film ini adalah film tahun 80 an , namun masih cukup relevan untuk di tonton dimasa kini.

Terlepas dari konten LGBT nya. Film ini mengajarkan pada kita bahwa setiap keputusan yang kita ambil ada konsekuensi nya, apa yang sudah kita lakukan adalah tanggung jawab kita sepenuh nya, karena nya jangan sampai kita salah melangkah apalagi dalam hal hal yang berhubungan dengan moralitas.

SKOR KODOK : 8,5 /10



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kodok Curhat


0 komentar:

Posting Komentar