Good Doctor [Review]
Shindo Minato adalah dokter magang yang magang di Rumah sakit memorial Togo. Dia di rekomendasikan oleh dokter Shiga. Banyak yang menentang nya untuk menjalani magang karena dia autis. Meskipun kemampuan nya melebihi manusia normal. Minato memiliki cita cita untuk menjadi ahli bedah anak. Dan hal itu tidak mudah diwujudkan nya.
KESAN KODOK
Sudah lama ya gak ngereview. Akhir akhir ini lebih suka translate sinopsis dari forum MAL. Yah harapan sih blog nya makin rame.
Berhubung lagi suka nih lihat VIU lagi. Aku dapat berbagai macam dorama yang menarik lah di hati. Salah satu nya ya ini.
Ternyata ini ada versi korea nya loh. Dan gak tahu mana yang duluan. Yang jelas kalo korea nya ada sekitar 20 episode, sedangkan yang aku tonton ini versi jepang cuma sekitar 10 episode aja.
Dorama ini bercerita tentang dokter magang bernama Shindo Minato, dia ini dokter istimewa karena dia autis. Dia mengidap hyperthymestic syndrome atau biasa juga disebut sindrom mengingat superior. Dia mampu mengingat setiap apa yang pernah dia baca, dengar dan lihat.
Karena nya dia dapat mendiagnosis dengan baik. Hanya saja dia tidak dapat membedah pasien karena emosi nya yang tidak stabil.
Awal nya tak ada yang ingin jadi pembimbing nya. Namun akhir nya dokter seto bersedia setelah dia terjebak dengan perkataan nya sendiri. Selain itu ada dokter Takayama yang anti banget sama dokter Shindo. Yang ternyata bukan anti namun merasa simpatik karena almarhum adik nya juga kaya dokter shindo, cuma meninggal karena serangan panik saat di ganggu teman teman sekerja nya.
Dorama ini gak fokus itu aja. Dorama ini juga cerita soal keuangan rumah sakit yang defisit. Jadi rencana bagian bedah anak itu mau ditutup. Padahal bedah anak di wilayah itu ya cuma di rumah sakit itu aja.
Jadilah mereka ini berpacu antara menyelamatkan anak anak atau menyelamatkan rumah sakit.
Ada sedikit romansa juga di sini, ada hubungan antara dokter takayama dan mici togo, presdir rumah sakit. Cuma kurang mendetail dan disajikan nampak mengenaskan menurut aku, secara dokter takayama nya gak peduli habis sama si mici dan mikirin pasien mulu.
Ending nya happy ending, walau selesai nya secara general aja yang mendetail secara personal. Kalo menurut aku sih sudah lumayan bagus lah. Kalo terlalu detail kebanyakan malah lebay lagi.
Overall ya, dorama ini lumayan bagus, ide nya briliant. Pesan yang disampaikan ngena banget kalo "tak ada sesuatu yang mustahil, semua bisa dilakukan meski dalam keterbatasan"
SKOR KODOK : 7,5 /10
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan
klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kodok Curhat
0 komentar:
Posting Komentar