-->

Akame ga Kill! [SINOPSIS]


Tatsumi pergi meninggalkan desa nya menuju ibu kota untuk mencari uang dan membantu orang orang di desa nya untuk bangkit dari kelaparan. Namun sesampai nya di ibu kota yang dia dapatkan adalah hal diluar dugaan nya. Ibu kota sudah jatuh kedalam jurang korupsi yang sangat dalam, mulai dari perdana menteri hingga antek-antek nya. Setelah melewati beberapa kejadian yang mengerikan, Tatsumi akhir nya tergabung dalam kelompok bernama Night Raid, kelompok pembunuh yang didedikasikan untuk menghilangkan pelaku korupsi tanpa belas kasihan.[MAL]

REVIEW MAL

Oke, sebelum kalian membaca ulasan saya ini, saya peringatkan bahwa ulasan saya mengandung SPOILER, bagi yang tidak suka sebaik nya menjauh.

Saya mulai membaca manga ini setelah saya merasa kurang puas dengan anime nya. Manga ini merupakan kisah yang sangat menyayat hati yang membuat saya menjadi galau setelah membaca nya.

Plot nya  dimulai dengan seorang pria muda bernama Tatsumi yang pergi ke ibukota untuk mendapatkan uang dan menyelamatkan desanya dari kelaparan. Namun sesampai nya di kota dia mengetahui bahwa hal itu tidak mudah karena kota sudah rusak dan jatuh dalam jurang korupsi yang sangat dalam. Setelah serangkaian peristiwa malang, ia bergabung dengan kelompok yang disebut Night Raid. Mereka adalah pembunuh yang bekerja dengan tentara revolusioner yang ingin menjatuhkan pemerintah korup yang menjalankan ibukota.  

Setiap anggota di Night Raid dilengkapi dengan senjata yang dikenal sebagai Teigu, senjata peninggalan yang hanya dimiliki oleh prajurit terkuat. Ada banyak cobaan dan kesengsaraan yang menimpa Tatsumi dan Night Raid - banyak dari mereka yang memiliki akhir tragis. Masing-masing dari mereka memiliki kesulitan mereka sendiri - yang membuat saya berempati kepada mereka. Hingga akhirnya muncul perang dan kerajaan baru yang membawa perdamaian - yang membuat saya merasa bahagia namun sedih.
Dua karakter favorit saya dalam manga ini serupa namun tak sama. Yang membuat cerita ini menjadi mahakarya menurut saya adalah karakter Akame dan Esdese. Akame dan Esdese telah mengalami banyak perjuangan dalam hidup mereka namun kedua nya menjalani hidup yang sangat berbeda. Jika di ibaratkan Esdese adalah yin dan Akame adalah Yang. Akame membunuh untuk keadilan dan mengharapkan ada nya perubahan yang lebih baik dalam hidup nya, sedangkan Esdese membunuh untuk kepuasan dan nafsu tanpa memiliki keinginan untuk berubah.  


Manga ini membuatku merasa sedih, hampa dan kagum kepada tekad Akame untuk tetap hidup dan bercita-cita untuk tumbuh sebagai seorang individu yang merdeka dan mandiri. Di sisi lain, tekad Esdese untuk tetap setia pada kepribadian nya hingga nafas terakhirnya, juga sangat luar biasa bagi saya. Meskipun saya tidak setuju dengan gaya hidup Esdese, saya mengagumi kekuatan dan ketabahannya. Dia adalah karakter yang benar-benar jahat dan indah. 

Saya cukup penasaran bagaimana akhir dari sisa hidup Akame dan saya yakin bahwa akhir yang dipilih oleh mangaka nya adalah ending yang terbaik untuk semua karakter nya. 

Gambar manga ini sangat hebat dan saya benar benar menikmati nya. Dan kalian tentu gak akan mendapatkan hal itu dari anime nya. Karena dalam manga nya ada banyak momen yang menyayat hati yang membuat saya lebih menghargai dunia yang damai di saat ini yang memberikan kebebasan kepada siapa pun untuk tinggal. 

Jika saya disuruh memberikan nilai pada manga ini maka saya akan saya beri manga ini nilai 10/10. Namun itu hanya penilaian saya pribadi, karena semua orang adalah kritikus dan berhak atas pendapat mereka sendiri.[Review oleh DaddyDesu]



Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di Kodok Curhat


0 komentar:

Posting Komentar